Nilam Rahma Hanjayani atau Nilam Zubir (lahir di Kota Depok, Jawa Barat, 1996; anak bungsu dari tiga bersaudara) adalah seorang penulis muda, pengusaha, dan penari. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

 

Kegiatan literasi telah dijalani sejak kecil, saat menjadi reporter cilik untuk program Swara Anak yang diprakarsai oleh kedua kakaknya,  Johan Zubir dan Miftah Zubir. Hasil wawancara dengan para tokoh nasional kemudian ditulis menjadi buku berjudul “Pengalamanku Mewawancarai Pejabat Tinggi Negara”.  Dari aktivitas jurnalistik kanak-kanak itu kemudian ia perdalam dengan mengikuti pelatihan jurnalistik dan fotografi jurnalistik di Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara, saat ia sudah duduk dibangku sekolah menengah atas.  

 

Tahun 2007 ia ditunjuk menjadi presenter dan reporter acara berita anak “Selamat Pagi Ceria” di televisi Trans 7 bersama ‘Kipli’ Sakurta Ginting. Ia kerap diminta mengisi berbagai acara gerakan pembudayaan literasi, dan berbagai acara motivasi wirausaha muda sebagai narasumber dan motivator. Selain menjadi bintang tamu di berbagai acara talk show radio maupun telivisi, ia juga pernah menjadi salah satu bintang tamu di acara Kick Andy episode “Setitik Cahaya di Lorong Gelap”.

 

Di samping aktif di berbagai kegiatan dan organisasi kampus, ia juga aktif berkesenian dengan mendukung kegiatan kesenian tradisional.  Ia berguru tari tradisional Jawa di Paguyuban Wayang Orang Bharata, dan Tari Topeng Malangan di Diklat Seni Tari Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah.

Di bidang seni peran, ia mendukung Teater Tanah Air untuk pementasan Timun Mas di Graha Bhakti Budaya dan Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuk tahun 2011. Kemampuannya berakting diterapkan sebagai salah satu pemeran utama bersama Ray Sahetapy, Ira Wibowo, dan almarhum Pietrajaya Burnama, pada film televisi (FTV) berjudul “Bulan Tersenyum Lagi” untuk Hari Anak Nasional 2008.

   

Selain seni tari tradisional, ia juga aktif dalam seni tari dansa Ballroom dan Latin Dance. Ia berguru dansa pada pakar dansa Ballroom dan Latin Dance, almarhum Him Damsyik, sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.

 

Hingga sekarang masih aktif dalam Gerakan Pembangunan Anak sebagai bagian dari Pembangunan Berkelanjutan yang diwujudkan dalam berbagai program anak, bahu membahu dengan kedua kakaknya.